Kamis, 30 Juli 2009

Tangan Tuhan Melindungiku

Dua hari yang lalu saya naik mobil bersama seorang teman. Ketika itu malam sudah larut dan pagi hampir menjelang. Kondisi yang sangat lelah membuat saya tertidur di mobil, sementara teman saya mengemudi.

Mungkin karena sudah larut dan kelelahan, teman saya yang mengemudi pun tertidur. Tiba-tiba saya merasakan goncangan yang sangat keras. Dan ketika saya membuka mata, posisi mobil sudah terguling ke kanan dan saya menggelantung di tempat duduk di atas teman saya, tertahan oleh sabuk pengaman.

Saat kami keluar, orang-orang sudah ramai mengerumuni kami. Kebetulan kecelakaan terjadi di depan hotel berbintang di jantung kota Jakarta. Awalnya saya agak bingung karena begitu banyak orang yang memakai jas dan dasi di waktu lepas tengah malam seperti itu.Setelah agak lama, saya baru sadar ada di mana kami saat itu.

Melihat kondisi mobil yang terguling dan kami yang hanya mengalami lecet, betapa bersyukurnya saya bahwa Beliau masih melindungi kami. Posisi mobil kami sangat dekat dengan tiang monorel tidak jadi yang banyak tertancap di jalan itu. Bayangkan apa jadinya jika mobil kami menabrak tiang itu.

Bersyukur bahwa di jam di mana orang tidur, kami mengalami kecelakaan di depan hotel berbintang yang selalu siaga 24 jam untuk melayani tamu. Sehingga saat itu kami tidak sendirian tetapi ada karyawan hotel yang sangat sigap membantu kami.

Serta masih banyak hal yang harus kami syukuri, terutama karena Beliau tetap menjaga walaupun seringkali saya bandel kepadaNya. Bersyukur bahwa Beliau masih sayang kepada kami dan memberi teguran kepada kami.

Terima kasih Bapa, terima kasih Tuhan....

Also thanks to Grand Melia guys......God Bless you guys!!!!!!!

Mimpi

Tiap orang punya mimpi yang ingin diwujudkan. Tidak peduli seberapa besar mimpi itu, pasti dapat terwujud asalkan kita memiliki keyakinan untuk dapat meraihnya.

Terkadang kondisi membuat kita putus asa dan merasa sulit untuk mencapai mimpi kita. Adakalanya kita berpikir ‘realistis’ sehingga dengan sadar kita mengubur mimpi kita.

Mengapa kata ‘realistis’ saya beri tanda kutip? Karena ’realistis’ yang digunakan tidak pada tempatnya akan membatasi pikiran-pikiran dalam benak kita. Pada titik ini realistis berubah menjadi negatif.

Hilangkan pikiran negatif yang dapat menghambat kita untuk dapat meraih mimpi kita. Selalu berpikir postif. Biarkan pikiran-pikiran liar berkembang dalam benak kita. Semakin liar mimpi itu berkembang semakin bersemangatlah kita untuk dapat mencapainya. Jangan redupkan semangat kita dengan kata ’realistis’ yang salah pakai.

Fokuslah kepada mimpi kita. Percayalah bahwa kita bisa dan telah meraih mimpi kita. Rasakan bahwa kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan.

Tidak ada yang dapat menghalangi kita untuk meraih mimpi kita, kecuali pikiran kita sendiri. Untuk itu hilangkanlah segala pikiran-pikiran tersebut. Selalu bepikir positif dan fokus pada pencapaian mimpi kita. Kobarkan terus semangat untuk meraihnya.

Ketika kita terus berpikir positif dan semangat terus berkobar untuk meraih mimpi, saat itulah kita semakin didekatkan kepadanya. Ketika kita percaya bahwa mimpi dapat kita raih, saat itu pulalah impian kita sudah ada di genggaman kita.


Selalu berpikir positif
Tetap semangat

SELAMAT BERMIMPI!!!!!!!!!!!!!!!!

Selasa, 03 Maret 2009

Gak ada judul

Maaf untuk Om Iwan Fals karena judul yang saya pakai di atas mirip dengan judul lagu Om Iwan. Tapi jangan bandingkan saya dengan beliau karena saya tidak ada apa2nya dibandingkan Om Iwan.

Judul di atas saya pakai semata2 karena saya tidak tahu mau memberi judul apa pada tulisan saya ini. Begitu banyak ide yang ada di kepala, begitu campur aduknya perasaan dalam hati sampai2 untuk mengungkapkannya dalam bentuk tulisan malah gak bisa.

Yang paling penting sekarang adalah saya berusaha untuk terus mencari passion saya. Sesuatu yang terlupakan karena kesibukan yang tiada henti. Masalah menggempur bertubi2.

Saya cuma teringat kata2 Pak Mario Teguh,"Jika anda ingin berhasil, bagi waktu 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk bermain dan 8 jam untuk istirahat."

Nasihat sederhana yang sangat indah, tapi sangat sangaaaat sulit untuk dilaksanakan.

Semoga saya bisa menjalankan nasihat sederhana tsb.

Selasa, 27 Januari 2009

Burung Pipit

Burung pipit yang kecil
Dikasihi Tuhan
Terlebih diriku
Dikasihi Tuhan

Tulisan di atas merupakan potongan lirik lagu yang diajarkan oleh guru saya waktu SD. Keseluruhan lagunya sendiri saya tidak ingat, yang saya ingat hanya potongan bait di atas yang itu pun belum tentu tepat.

Lirik lagu di atas sangat sederhana, tetapi jika kita perhatikan, lirik tersebut mengandung arti yang sangat dalam. Bagaimana Tuhan pun mengasihi burung pipit, yang mungkin saat ini kita sudah tidak ketahui atau peduli keberadaannya. Jika burung pipit yang kecil saja dikasihi oleh Si BOSS BESAR harusnya Ia akan lebih mengasihi kita, ciptaan Nya yang paling sempurna, yang mendekati Citra Nya.

Lagu ini bisa menjadi cermin untuk kita, orang2 yang katanya dewasa, pandai, modern, gaul, berwawasan, dsb, dsb tetapi sering dilanda stress yang seringkali tidak jelas asal muasalnya. Apalagi saat ini dunia sedang dilanda krisis, di mana kehidupan makin sulit. Menyadarkan kita untuk selalu percaya bahwa Tuhan itu ada dan Dia selalu mengasihi kita.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, karena saya pun baru teringat pada lagu tersebut dan saya seperti tertampar karenanya. Karena lirik yang sederhana itu seperti menyadarkan saya, " Hoi, tenang aja....lo gak bakal ditinggal sama BOSS BESAR!!!! Lo malah yang sering ninggalin Dia!!!!"

Dan ada lagi penggalan lirik lanjutannya :

Bunga-bunga di taman
Diberi keindahan
Terlebih diriku
Dikasihi Tuhan